Sabtu, 17 Mei 2014

Kau yang Aku Rindukan


    Sudah lama, entah berapa minggu aku menunggu seseorang yang biasanya selalu memeberi kabar padaku,. Akhir-akhir ini kau yang sering mediamkanku tanpa alasan yang jelas.  Aku mencoba untuk bisa mengerti, kamu sedang disibukan dengan tugas akhir kamu jadi mungkin kamu sibuk dengan proposal tugas akhir, kerjamu dan aktivitasmu yang pedat sebagai santri, mahasiswa dan juga bekerja . Tapi, tak pernahkah kau sesekali mengingatku di waktu luangmu?. Di pagi hari biasanya kamu selalu menyapaku dengan senyum hangatmu. Tapi sekarang semuanya telah hilang. Dan kamu tahu aku disini, Teramat aku merindukanmu. Mengertilah...
Kau ingat kapan terakhir kita bertemu? Mungkin, kau sudah lupa, atau sengaja tak pernah mengingatnya, atau lagi kau lupa siapa orang yang tulus menunggumu disini. Ah, tak baik aku mengingat kapan terakhir kita bertemu, tak ada hasilnya juga kalau aku terus menerus merengek pertemuan. Dan kau masih ingat apa yang kita ucapkan disaat kita terakhir bertemu? Aku merindukan saat kita canda tawa, kata-kata manis dan senyum manismu yang kau berikan padaku selalu mengingatkanku padamu disaat aku merasa sepi. Aku selalu percaya kepadamu, kau yang memang hanya aku anggap kakak karena kamu tak mau kita berhubungan lebih tapi kasih sayang tulus yang kau berikan membuatku aku merasa orang yang beruntung punya kakak sebaik kamu. Kau seperti matahari yang selalu menyinari bumi tapi kau sudah menyinari hari-hariku. Tapi sekarang matahari itu telah tertutup awan tebal sehingga aku hampir tak pernah tahu matahari itu memancarkan sinarnya.  Mungkinkah matahari itu akan menyinari hari-hariku lagi?
Ini bukan berlebihan, ini tentang perasaan yang selalu ramai dalam kesepian, perasaan yang kesepian dalam keramaian. Dan jujur, aku benci merindukanmu. Tapi, aku tulus terhadap kita. Rasa sayang ini memang membutakan dan tak bisa memaksa untuk menerima orang di sekitar kita yang jelas-jelas lebih tulus melakukan 'untuk aku'. Kau yang membutakan orang yang jauh ini, dengan segala rasa cinta yang aku miliki.. Tenanglah, dengan segala keluhanku disini. aku selalu ingin menjadi orang yang selalu mendukungmu, memotivasimu walaupun aku berada jauh darimu tapi dukunganku sering kau abaikan akhir-akhir ini, tapi aku selalu mencoba memahami sifatmu yang memang kamu anaknya cuek. Sebenarnya aku sekarang sudah terbiasa dengan sifat cuek kamu kepadaku. Tapi akhir2 ini perhatianku tak pernah kau hiraukan dan itu kadang membuatku sakit dan menangis, aku tak mengerti kenapa kamu seperti itu? Orang yang selalu mendukungmu, memperhatikanmu, mensuportmu apa pantas kau balas dengan kepedulianmu? Tapi tak apalah aku ingin jadi yang terbaik buat kamu, jadi adik yang selalu menyayangi kakaknya dengan segala kelebihan dan kekuranganya.  

      Ini diluar kendaliku, seharusnya aku bisa menahan rindu dan menahan rasa sayangku karena disini aku hanyalah sebatas adik dalam hidupmu . Tapi, seharusnya kau yang sadar, sudah terlalu lama kita bersama dan selalu kau keluarkan kata-kata manis untukku. Mungkin aku bisa menjaga rasa sayang dan rinduku ini agar tak sampai berlebihan melebihi kakak, tapi malam itu. Malam yang selalu ku ingat aku tak sengaja mengatakanya padamu dan kamu juga menanggapinya dengan respon yang positif dan itu yang selalu membuatku menganggapmu tidak hanya sebagai kakak biasa tapi kakak tersayang. Aku merindukan panggilan adek dari kamu, aku merindukan kamu yang selalu hadir mewarnai hari-hariku. Aku yang selalu merindukan kapan kita bisa dipertemukan lagi, kau yang selalu menggodaku padaku saat bertemu seperti layaknya kakak yang selalu menggoda adiknya tapi sekarang Sepertinya, aku sudah lupa bagaimana rasanya kau menggengam jari ini disitu aku temukan bagaimana kau anggap aku adalah masa depanmu, dan pelukan hangat disana aku temukan sebuah keyakinan akan kamu...

Aku tak tahu sampai kapan ku harus setia di sudut kota dingin ini untuk menunggu kabar darimu. Atau mungin tak kan pernah ada kabar lagi darimu dan kita memang harus berjalan sendiri-sendiri. Kadang aku meneteskan air mata saat mengingatmu aku benar-benar merindukanmu aku ingin bertemu dengan mu berada didekatmu dan merasakan hangatnya pelukanmu. Kadang muncul dibenakku apa kau juga merasakan rindu yang sama atau kau sudah lupa dengan aku? apakah sikap diam mu itu bertanda bahwa aku harus pergi dari kehidupanmu. Tapi bagaimana dengan perasaan ku. Kau yang telah tega membuatku menganggap kau lebih. Dan disaat aku merasa sepi aku selalu mengingat kata cinta yang kau ucapkan padaku. Tapi, Karena cinta harus memilih. Terkadang, penyesalan itu ada, tapi untuk apa terus menerus tenggelam dengan penyesalan karena aku telah memilih kamu yang jauh disana tapi saat ini mungkin aku pergi darimu dan itu yang bisa membuatmu bahagia maka aku yang akan pergi. Setidaknya, kau ajarkan bagaimana pengorbanan menunggu dan saling menyayangi serta banyak hal baik yang telah kau ajarkan padaku.
Terima kasih kakakku atas kasih sayang yang telah kau berikan padaku, perhatian kamu padaku..
Aku berharap suatu saat kita bisa brtemu dan bersama lagi dengan kamu, kakak yang selalu aku rindukan J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar