Mungkin kita selalu
mendengarkan sabda Nabi bahwa “ sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholihah”. Bahkan
kalau semua kaum adam dikumpulkan dan ditanya maka semuanya mengingkan wanita
yan baik dan sholihah untuk ibu dari anak2 mereka kelak. Wanita yang ahli
inadah, tutur katanya sopan itulah yang menjadi idaman para pria.
Tetapi
dalam pengamatan saya akhir-akhir ini kenapa banyak lelaki yang lebih memilih
wanita hanya dari parasnya saja. Di saat wanita itu canti pasti banyak lelaki
yang kagum dan para lelaki itu akan mengejar-ngejarnya tanpa memperdulikan Akhlaknya
dan sopan santunya
Sabda Rasulullah SAW :
“Seorang wanita
biasanya dinikahi karena empat hal,yaitu karena hartanya, karena nasabnya
(keturunannya), karena kecantikannya dank arena agamanya. Maka utamakan memilih
istri (wanita) karena agamanya. Kamu akan merugi (bila tidak memilih karena
agamanya).” (HR. Bukhari,Muslim dan Abu Dawud)
Dari hadits itu sudah dijelaskan apabila tidak memilih wanita
karena agamanya kamu akan merugi. Setiap orang yang
berkeluarga pasti menginginkan kehidupan yang bahagia. Maka sebagai umat islam,
kita harus memakai cara pandang dan petunjuk Allah dan Rasulullah SAW dalam
membangun mahligai rumah tangga tersebut.
Bagi laki-laki agar
rumah tangganya bahagia, yang harus dilakukan degan cermat adalah saat mencari
pasangan hidupnya (istri). Bila ia berhasil mendapatkan wanita shalihah sejati,
Insya Allah keluarganya akan bahagia.
Berikut ini beberapa
hal yang harus diperhatikan laki-laki bila hendak memilik istri, antara lain :
1. Utamakan Yang
baik Kualitas Agamanya
Faktor pertama ini
adalah faktor yang paling dominan dan menentukan. Karena Islam merupakan
agama fitrah dan moral yang mulia, maka suatu pernikahan harus berasaskan
tuntunan sifat-sifat mulia, nilai-nilai luhur dan etika yang baik.
2. Haram menikahi
Wanita Musyrik/Kafir
Menikahi orang kafit
dan musyrik diharamkan dalam islam, sebagaimana disinyalir dalam firman-Nya
:
“Dan janganlah kamu
nikahi perempuan-perempuan musyrik sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik daripada perempuan musyrik,
walaupun dia menarik hatimu.” (QS. Al Baqarah : 221)
Kerena itu,kita tidak
boleh menyambung tali perkawinan antara dua hati dan dua akidah yang
bertentangan. Sebab nilai akhir dari pernikahan bukanlah sekedar pelampiasan
seksual, melainkan adanya kesamaan arah dalam mengarungi bahtera hidup.
Itulah rahasia Islam, kenapa mengharamkan kawin dengan orang yang berbeda agama,
karena tidak akan terjalin kebahagiaan rohani.
3. Utamakan
Memilih Yang Bukan Kerabat
Islam mengajarkan agar
dalam memilih calon pendamping dicari orang yang bukan kerabat sendiri, dengan
menitikberatkan kufu’ (keseimbangan derajat) agama, moral dan nasab yang mulia.
Semua itu untuk menjaga kokohnya keturunan. Sebab, pernikahan antara kerabat,
dapat melumpuhkan jasmani dan otak bagi anak turunannya.
Sebagaimana dalam
hadist Rasulullah SAW :
“Janganlah kalian
menikahi kerabat dekat, sebab dapat (berakibat) melahirkan anak yang lemah
(akal dan fisiknya).” (Hadist Syarif)
4. Utamakan Wanita
Yang Subur (Berketurunan)
Islam menganjurkan agar
seseorang laki-laki (calon suami) memilih perempuan (calon istri) yang subur
dan mencintai,tidak punya penyakit yang menghalangi kehamilan dan sanggup
menjaga tugas sebagai seorang ibu rumah tangga yang baik.
Untuk itu tidak perlu
heran,ketika seorang menghadap kepada Nabi SAW seraya berkata : “Wahai
Rasulullah, aku mencintai perempuan yang punya kedudukan dan kekayaan,hanya
saja,dia tidak dapat melahirkan keturunan. Apakah dia harus aku nikahi?” Maka
Rasulullah SAW melarangnya. Lalu datang orang kedua,menanyakan hal yang serupa,
Rasulullah SAW pun melarangnya. Akhirnya,datang orang yang ketiga, dan
menanyakan hal yang serupa. Maka beliaupun bersabda : “Menikahlah dengan
perempuan yang subur (dari nasab yang banyak melahirkan anak) dan mencintai
suami,karena aku bangga dengan banyaknya pengikut dari keturunanmu dihadapan
berbagai umat kelak.” (HR. Abu Dawud, Nasa’I dan Hakim)
5. Mengutamakan Yang
Masih Gadis
Islam menganjurkan
dalam menentukan pilihan seorang istri,hendaklah mengutamakan
perempuan-perempuan yang masih perawan dari pada janda. Lebih–lebih bagi
jejaka atau mereka yang belum punya keturunan.
“pilihlah perempuan
yang masih perawan, karena paling sedap bibirnya (lidahnya baik bicara), banyak
keturunannya, jarang sifat makarnya, lebih rela dengan kepuasan tabiatnya.”
(HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
Itulah beberapa hal
yang harus diperhatikan setiap lelaki muslim ketika hendak memilih istri.
Semoga istri-istri kita, adalah istri-istri yang shalehah, sehingga rumah
tangga kita menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan wa rahmah. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar