BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan informasi teknologi
secara terus-menerus mengubah dunia bisnis.Perusahaan tradisional mampu
menciptakan produk dan jasa yang baru, mengembangkan model bisnis yang lama
untuk dijadikan sebagai model bisnis yang baru.Manajemen teknologi informasi
perusahaan juga telah berubah dengan menggunakan jaringan digital yang
berkecepatan tinggi.Dengan pertumbuhan sistem informasi yang begitu cepat
seorang manajer bisa bekerja dengan menggunakan akses on-line yang bisa
digunakan lebih cepat untuk mengetahui perkembangan informasi perusahaan.
Sebagai calon manajer perusahaan
kita perlu mengetahui perkembangan informasi teknologi tersebut dengan baik dan
benar.Dengan mengetahui hal tersebut seorang manajer bisa mengetahui hubungan
antara organisasi perusahaan, sistem informasi, dan strategi bisnis.Dan sebagai
seorang manajer juga perlu mendesain, membangun, dan menjalankan sistem
informasi. Oleh karena itu disini kita akan sedikit mengulas mengenai Sistem
Informasi, Organisasi, dan Strategi serta mengenai Keunggulan Kompetetif.
B. Rumusan masalah
Dari latar
belakang yang tersebut diatas, maka diperoleh sebuah rumusan masalah sebagai
berikut ;
1.
Apa yang dimaksud dengan organisasi dan sistem informasi itu ?
2.
Bagaimana sistem informasi mempengaruhi organisasi dan perusahaan ?
3.
Bagaimana cara menggunakan sistem informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif perusahaan ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Organisasi
Organisasi merupakan struktur formal
yang stabil dan formal yang yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan
memprosesnya untuk menjadikan untuk menciptakan output.Organisasi juga
merupakan struktur social karena merupakan sekumpulan elemen sosial.Gambaran
perilaku organisasi yang lebih realistis adalah sekumpulan hak, kewajiban, dan
tanggung jawab yang diseimbangkan seiring periode waktu melalui konflik dan
pemecahan konflik.(Laudon,C Kenneth.
Laudon, P Jane :97 ).
Selain itu menurut Kenneth dalam
buku edisi ke-8 menjelaskan definisi organisasi juga ada dua yaitu organisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial
resmi yang stabil yang memiliki sumber-sumber berasal dari lingkungan dan
memproses sember-sumber itu agar menghasilkan output.Dan organisasi (definisi behavioral) adalah kumpulan
hak, hak khusus, kewajiban dan tanggung jawab yang harus dengan cermat
diseimbangkan selama periode waktu tertentu melalui konflik dan resolusi
konflik.
Ø Ciri-ciri Organisasi
a. Prosedur Standart Pengoperasian
Aturan-aturan
rutinitas standart yang dikumpulkan menjadi aturan-aturan, prosedur dan
praktik-praktik yang saksama dan rasional yang dikembangkan untuk dapat
mencangkup semua situasi yang mungkin dihadapi.
b. Politik Organisasi
Orang-orangdalam
organisasi menempati posisi yang berbeda dengan keahlian, pertimbangan, dan
prespektif yang berbeda.Akibatnya, mereka secara alami mereka memiliki sudut
pandang berbeda mengenai bagaimana sumber daya, penghargaan, hukuman harus
diberikan.
c. Budaya Organisasi
Seluruh
organisasi memiliki asumsi dasar, yang tak dapat dibantah, dan tidak dapat
dipertanyakan yang menjelaskan tujuan dan produk organisasi tersebut. Budaya
organisasi meliputi seperangkat asumsi fundamental mengenai produk apa yang
harus diproduksi organisasi, bagaimana organisasi memproduksinya, di mana, dan
untuk siapa.
Pada saat yang
bersamaan, budaya organisasi adalah hambatan kuat pada perubahan, terutama
perubahan teknologi.
d. Lingkungan Organisasi
Organisasi dan
lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima.Pada satu sisi, organisasi
terbuka kepada, dan bergantung kapada, lingkungan social dan fisik yang
mengelilinginya. Pada sisi lain, organisasi dapat memengaruhi lingkungan.
Ø Strukutur Organisasi
Menurut Mintzberg, 1979 menunjukkan 5 dasar
struktur organisasi, yaitu ;
Tipe
Organisasi
|
Keterangan
|
Contoh
|
Struktur
usahawan
|
Perusahaan
kecil, lingkungan cepat berubah, struktur organisasi sederhana, dikelola oleh
usahawan yang bertindak sebagai direktur pelaksana tungal.
|
Bisnis
kecil yang baru mulai.
|
Birokasi
mesin
|
Birokrasi
besar, lingkungan yang lambat berubah, produk adalah barang-barang standart,
didomonasi oleh tim dan sntralisasi.
|
Perusahaan
manufactur skala menengah.
|
Birokrasi
divisional
|
Kombinasi
dari beragagam birokrasi mesin, menghasilkan produk dan layanan berbeda,
dikendalikan oleh kantor pusat.
|
General
motor yang memiliki perusahaan sejumlah 500.
|
Birokrasi
professional
|
Organisasi
berbasis pengetahuan, produk jasa sesuai keahlian dan pengetahuan para
professional, didominasi oleh kepala departemen dengan otoritas sentralisasi
lemah.
|
Perusahaan
hokum,sistem sekolah, rumah sakit.
|
Adhokrasi
|
Organisasi
“satuan tugas”, responsif pada perubahan lingkungan, terdiri dari sekelompok
spesialisasi yang terorganisasi, tim multidisipliner jangka pendek dan
memiliki kelemahan manajemen pusat
|
Perusahaan
konsultan
|
2.2Sistem Informasi
Memengaruhi Organisasi dan Perusahaan
Sistem informasi dan organisasi
saling mempengaruhi, agar memberi informasi yang dibutuhkan pada suatu bagian
tertentu yang penting bagi organisasi. Organisasi disisi lain juga harus
waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi supaya mendapat
keuntungan dari teknologi baru.
Sitem informasi menjadi alat
integral, online, interaktif yang erat kaitannya dengan tiap menit operasi dan
pengambilan keputusan pada organisasi besar.Dalam sebuah perusahaan terdapat
departemen sistem informasi yang merupakan unit organisasi formal yang
bertanggung jawab untuk memelihara fungsi sistem informasi di dalam organisasi.
Departemen
sistem informasi terdiri dari para ahli seperti programer (ahli teknis terlatih yang membuat kode-kode intruksi
perangkat lunak dan komputer), analisis
sistem (petugas ahli yang menerjemahkan masalah-masalah bisnis dan
persyaratannya untuk menjadi peersyaratan informasi dan sistem serta sebagai
penyusun link-link utama antar kelompok), manajer
sistem informasi (pemimpin dari beragam ahli pada departemen sistem informasi),
chief information officer (manajer
senior yang bertugas mengepalai fungsi sitem informasi si dalam perusahaan) dan
end user (perwakilan diluar kelompok
sistem informasi sebagai objek sasaran pengembangan aplikasi).
Selama
dekade terakhir, sistem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi
organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekejaan.Dan hal tersebut
menimbulkan beberapa dampak bagi organisasi danperusahaan. Diantara dampak-dampak
dari sistem informasi memengaruhi organisasi dan perusahaan yaitu :
a. Dampak Ekonomi
Teknologi
sistem informasi sebenarnya ditolak oleh sejumlah manager madya dan pekerja
data karena teknologi informasi menggantikan pekerjaannya. Namun, teknologi informasi
juga membantu perusahaan memperkecil ukuran karena ia mampu mereduksi biaya.
Menurut teori biaya transaksi, perusahaan dan individu selalu meminimalkan
biaya transaksi, begitu juga dengan biaya-biaya produksi. Memanfaatkan pasar
adalah mahal (Williamson, 1985; Coase,
1937) karena memerlukan biaya-biaya seperti lokasi, dan komunikasi dengan
para pemasok jarak jauh, pembelian asuransi, mendapat informasi prduk,dll.
Menurut teori
agensi, perusahaan lebih dipandang sebagai “link kontrak” antara individu-individu
yang hanya berorientasi demi keuntungan pribadi daripada satu kesatuan entitas
yang berorientasi pemaksimalan laba (Jensen
dan Meckling, 1976).
b. Dampak Organisasi dan Perilaku
Berdasarkan
penelitian behavioral, disusunlah teori yang mengatakan bahwa teknologi
informasi mampu mengubah hierarki dari pengambilan keputusan pada pada
organisasi dengan cara menekankan biaya yang diperlukan oleh informasi dan
memperluas distribusi informal (Malone,
1997).
Pendekatan
behavioral lainnya memandang lainnya memandang sistem informasi sebagai jalan
keluar dari kompetisi politik antara kelompok-kelompok organisasi untuk
mempengaruhi kebijakan-kebijakan organisasi, prosedur, dan sumber-sumber
organisasi (Laudon, 1974; Keen, 1981;
Kling, 1980)
2.3 Manager, Pengambilan Keputusan dan SIstem Informasi
Peran Manager dalam
Organisasi
Manager memainkan peran didalam
organisasi. Tanggung jawabnya meliputi pengambilan keputusan, membuat laporan,
menghadiri pertemuan, mengatur perayaan-perayaan.Model Klasik Manajemen, merupakan derkripsi tradisional dari
manjemen yang berfokus pada fungsi-fungsi formal dari manjemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengambilan keputusan dan control. Model behavioral,menjelaskan manajemen
berdasarkan penelitian behavioral mengenai apa yang sesungguhnya dilakukan para
manager dalam mengembangkan tugasnya.
Peran Manager,
merupakan aktivitas manager yang harus dijalankan manager di dalam sebuah
oraganisasi. Peran manager menurut Mintzbergdibagi
dalam 3 kategori, yaitu :
1.
Peran interpersonal, manager bertindak sebagai figure kepala dan pemimpin organisasi.
2.
Peran informal, yaitu manager menjadi pusat nadi organisasi, menerima dan
menyebarkan informasi penting.
3.
Peran decisional, yaitu manager menginisiasi aktivitas, menagani ksulitan,
mengalokasi sumber-sumber dan negosiasi konflik.
Model-model pengambilan Keputusan
Model pengambilan keputusan focus
pada pengambilan keputusan individual dan sebagian lagi focus kepada
pengambilan keputusan dalam kelompok.
Model-model
pengambilan keputusan individual mengasumsikan bahwa manusia adalah rasional.Model rasional, model perilaku
manusia berdasar keyakinan bahwa
orang-orang, organisasi dan bangsa menjalankan kalkulasi pemaksimalan nilai
yang secara mendasar konsisten.Model kognitif,
yaitu disposisi kpribadian yang mendasar terhadap perlakuan atas informasi,
laternatif, pilihan dan evaluasi terhadap konsekuensi. Pembuat keputusan sistematis, mendekati
permasalahan dengan cara menstrukturisasikan masalah berdasarkan beberapa metode
formal. Mereka mengevaluasi dan mengumpulkan informasi berdasarkan metode
terstrukturnya. Dan para pembuat
keputusan intuisif mendekati permasalahan dengan beragam metode,
menggunakan cara trial and error untuk mencari solusi. Mereka cenderung tidak menstrukturisasikan
pengumpulan informasi atau evaluasi (McKenney
dan Keen, 1974)
Namun,
kadang kalli keputusan tidak diambil secara individual melainkan leh kelompok
atau organisasi keseluruhan.Pengambilan keputusan
model organisasional, memperhitungkan karateristik pollitik dan structural
dari organisasi.Menurut pengambilan
keputusan birokratis, tujuan terpenting organisasi adalah memelihara
organisasi itu sendiri dan keputusan yang dihasilkan dibentuk dari prosedur
standart pengoperasian.Pengambilan keputusan
model politisyaitu model pengambilan keputusan dimana keputusan yang
dihasilkan berasal dari persainngan dan tawar-menawar antara kelompok-kelompok
terkait dan pemimpin-pemimpin utama dalam organisasi. Selain itu teori
pengambilan keputusan model “keranjanng
sampah” yaitu model pengambilan keputusan yang menyatakan bahwa organisasi
tidaklah rasional dan bahwa keputusan merupakan solusi masalah karena kebetulan
saja.
IMPLIKASI untuk PERANCANGAN dan PEMAHAMAN SISTEM INFORMASI
Agar
mampu memberikan manfaat, sisitem inforamsi harus dibangun dengan suatu
pemahaman yang jelas atas organisasi tempat sistem itu diterapkan dan bagaimana
sistem informasi secara tepat memberi kontribusi untuk pengambilan keputusan
manajerial. Faktor-faktor sentral pada organisasi yang perlu dipertimbangkan
dalam merencanakan sistem adalah :
·
Lingkungan dimana organisasi harus berfungsi.
·
Srtuktur organisasi hierarki, spesialisasi dan prosedur standart
pengoperasian.
·
Kultur dan politik organisassi.
·
Tipe organisasi dan gaya kepemimpinannya.
·
Kelompok-kelompok utama terkait yang mempengaruhi sitem dan
perilaku para pekerja yang akan menggunakan sistem tersebut.
·
Jenis tugas, keputusan, dan proses bisnis yang akan dibantu oleh
sistem informasi.
Para
perancang sistem informasi harus mendesain sistem yang memiliki karateristik
berikut :
·
Fleksibel dan memberi banyak pilihan untuk menangani data dan
mengevaluasi informasi.
·
Mampu mendukung beragam gaya, ketrampilan dan pengetahuan juga
mampu melacak banyak alternative dan konsekuensi.
·
Sensitive atas birokrasi organisasi dan ketentuan-ketentuan
politik.
2.4 Menggunakan Sistem
Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
Sistem informasi adalah suatu sistem virtual data mereka
mencerminkan sistem fisik dari sebuah perusahaan. Sistem informasi dapat
digunakan untukmemberikan keunggulan kompetitifkepada perusahaan. Seiring
dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para
pesaingnnya. Mereka dapat keunggulan ini dengan memberikan produk dan jassa
pada harga yang lebih rendah, memberikan produk dengan jassa dan kualitass yang
lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususdari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta
bahwa sebuah perusahaan juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui
penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan
kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan (leverage) didalam pasar.Ingat bahwa manajer
perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi
tujuan-tujuan strategi perusahaan.Pandangan secara luas atas keunggulan
kompetitif menyadari adanya organisasi-organisasi yang bersaing dengan
perusahaan sekaligus sekaligus juga profesional dan staf di negara-negara lain
yang bersaing memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan.Perusahaan
multinasional sering kali mengontrakkan pekerjaan (outsource) ke
organisasi-organisasi lain agar dapat mencapai suatu keunggulan
ekonnomi.Perusahaan yang melakukan bisnis secara global memiliki
kebutuhan-kebutuhan informasi dan koordinasi khusus.Biasanya keunggulan
kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik.
Beberapa perusahaan berkinerja lebih
baik daripada yang lain. Perusahaan yang melakukan kinerja lebih baik daripada
yang lain dikatakan memliki keunggulan kompetitif. Perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif biasanya memiliki akses terhadap sumber daya khusus yang
tidak dimilki yang lain, atau juga mampu menggunakan sumber daya yang tersedia
umum dengan lebih efisien-biasanya pengetahuan dan aset informasi yang
superior.
Seiring dengan perusahaan memenuhi
kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha
untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya. Perusahaan dapat mencapai
keunggulan ini dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah,
memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi, dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Di dalam sistem informasi,
keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkit
(leverage) di dalam pasar.
Pendukung utama keunggulan kompetitif adalah Michael Porter, yang mengembangkan
konsep-konsep seperti rantai nilai (value
chains) dan sisteam nilai (value system).
1. Rantai
Nilai Porter
Profesor Harvard Michael
E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan topik keunggulan
kompetitif.Buku dan artikel-artikel yang ditulisnya memberikan panduan dan
strategi bagi perusahaan yang mencoba untuk mendapatkan keunggulam diatas para
pesaingnya.Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif
dengan menciptakan suatu rantai nilai (value
chains).

Gambar 1.1 Rantai nilai
Margin adalah
nilai produk atau jasa perusahaan dikurangi dengan biaya produksi dan margin
merupakan tujuan dari rantai nilai tersebut.
Aktivitas-aktivitas nilai pokok ditunjukkan pada gambar
(Merah) meliputi pengumpulan logistik
(inbound logistic) untuk mendapatkan bahan mentah dan persediaan lainnya
dan menyuplai; Operasional yaitu
mengubah barang baku menjadi barang jadi; penyebaran
logistic(outbound logistik) yaitu transportasi dan distribusi produk kepada
pelanggan; pemasaran dan penjualan yaitu mengetahui kebutuhan
pelanggan dan menerima pesanan; dan servis
atau pelayanan untuk memelihara
hubungan baik dengan para pelanggan setelah transaksi jual-beli.
Aktivitas-aktivitas nilai penunjang tampak pada gambar
(warna biru), terdiri dari infrastruktur
perusahaan,yaitu penyusunan organisasi yang mempengaruhi semua aktivitas
pokok. Sebagian ada tiga aktivitas yang berpengaruh pada aktivitas utama,
ketiga aktivitas itu adalah pengelola
sumber daya manusia terdiri dari seluruh aktivitas yang berhubungan dengan
pengelolaan peawai perusahaan, termasuk fungsi dan peran yang dilaksanakan oleh
para manager; pengembangan teknologi
yaitu semua aktivitas yang melibatkan teknologi; pengadaanatau perolehan
yaitu aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan sumber daya seperti material
dan mesin yang akan digunakan oleh aktivitas-aktivitas utamanya.
STRATEGI LEVEL BISNIS dan MODEL RANTAI
Pada level ini perusahaan mulai berfikir tentang
bagaimana cara perusahaan berkompetisi dalam pasar tententu. Strategi yang
paling umum untuk level ini adalah : (1) menjadi pengahsil produk dengan biaya
produksi rendah; (2) mendiferensiasikan
produk dan jasa; (3) mengubah lingkup persaingan baik dengan cara memperluas
pasar ke pasar persainganglobal maupun dengan mmpersempit pasar –fokus pada
satu wilayah yang tidak mampu dicapai pesaing-.
Mendongkrak Teknologi dalam Rantai Nilai
Model rantai nilai memberi perhatian pada aktivitas khusus dimana strategi
kompetitif bisa diterapkan dengan paling baik (Porter, 1985) dan dimana sistem
informasi memberi dampak strategis.Model aktivitas ini telah dijelaskan pada
Rantai Nilai Porter pada pembahasan sebelumnya.
Jaringan yang beroprasi secara digital dibanyak
perusahaan independen bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk membeli barang-barang
persediaan tetapi juga untuk berkoordinasi dengan erat mengenai
produk.Perusahaan bisa memanfaatkan sistem informasi untuk menciptakan produk
dan jasa baru yang unik yang bisa dengan mudah dibedakan dari produk
pesaingnya. Sistem informasi strategis untuk diferensiasi produk dapat mencegah
salah respon, yaitu seakan –akan perusahaan yang memiliki produk dan jasa yang
berbeda tidak peru lagi bersaing dalam basisi biaya.
Sebagian besar produk dan
jasa berbasis teknologi informassi diciptakan oleh infrastruktur financial.
2. Memperluas
Ruang Lingkup Rantai Informasi
Manajemen harus waspada terhadap tambahan keunggulan yang
dapat dicapai dengan menngaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai
organisasi lain kaitan seperti ini dapat meghasilkan suatu sistem antarorganisasional(interorganizational
system-IOS). Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai
sekutu bisnis (business partners)
mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga
menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing
bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat menngaitkan rantai nilainya
kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikansistem yang membuat
sumber daya input tersedia bila dibutuhkan. Perusahaan juga dapat mengaitkan
rantai nilainya dengan rantai nilai para anggota jalur distribusinya, sehingga
menciptakan suatu sistem nilai (vaue
system). Ketika para pembeli perusahaan produk perusahaan adalah
organisasi, rantai nilai mereka akan juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai
perusahaan dan para anggota distribusinya.
2.5 Dimensi-dimensi
Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat
direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis maupun
operasional.
a. Keunggulan Strategis
Keunggulan ini merupakan keunggulan
yang memiliki dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem
informasi keunggulan strategis ini bisa dilihat dalam suatu perusahaan yang
memutuskan untuk mengubah semua data perusahaan yang dimiliki kedalam database
yang memungkinkan untuk digunakan bersama-sama dengan pelangganataupun partner
bisnis, database standart yang bisa diakses melalui web browser.
Bernagai
koneksi ke internet memungkinkan web
browser untuk mengakses laporan secara maya dari berbagai tempat didunia.
Dengan cara yang sama, pelanggan dan pemasok yang berpotensi di berbagai tempat
diseluruh didunia mempunyai akses yang memadai terhadap bahan baku dan barang
jadi perusahaan untuk mempercrpat transaksi penjualan dan pembelian perusahaan.
Tingkat strategis akan menentukan
arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu
rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari
keamanan
b. Keunggulan Taktikal
Keunggulan taktikal didefinisikan
sebagai metode membuat dan menyempurnakan strategi menggunakan cara yang lebih
baik dibandingkan dengan cara yang digunakan para pesaing.Keputusan strategis
dibuat agar sistem informasi perusahaan mampu memberi pelayanan yang memuaskan
bagi para pelanggan, ini juga berarti sisitem informasi taktis yang
dikembangkan perusahaan tidak hanya meningktakan kepuasan pelanggan tetapi juga
meningkatkan keuntungan perusahaan.
c. Keunggulan Operasional
Keunggulan operasional merupakan
keunggulan yang berhubungan dengan transaksi adan prose sehari-hari. Di sinilah
sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan proses. Situs web
mampu mengingat pelanggan dan prefensinya melalui masa lalu menggambarkan suatu
keuntungan professional. Browser sering mempunyai cookies dan informasi lainnya yang berhubungan dengan transaksi
pelanggan. Penggunaan computer oleh pelanggan untuk memasukkan data akan lebih
akurat. Karena data yang dimasukkan sendiri oleh pengguna, maka ada perasaan
kepemilikan dari pengguna, bila data yang dimasukkan ternyata tidak akurat maka
pengguna tidak boleh menyalahkan perusahaan.Untuk berbagai alas an operasional,
akses web terhadap sistem informasi perusahaan meningkatkan hubungan perusahaan
dengan pelanggan.
Dari tiga tingkat keunggulan
kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi yang terpengaruh
olehketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan
kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Teknologi informasi menyediakan alat
bantu bagi para manager untuk menelesaikan baik peran baru maupun peran
tradisionalnya. Menemukan cara dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk
mencapai keuntungan kompetitif pada bisnis, perusahaan dan level industry
merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer.
Teknologi pada zaman sekarang ini
dapat mendorong kearah efisiensi dan perubahan utama organisasidan mengurangi
biaya-biaya transaksi dan bisa juga menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Teknologi informasi menawarkan
cara-cara baru untuk mengorganisasi kerja dan menggunakan informasi yang dapat
meningkatkankekayaan serta mempertahankan hidup organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Laudon, C.
Kenneth., Laudon, P. Jane.2007.Sistem
Informasi Manajemen Edisi 10 Buku 1.Salemba Empat : Jakarta.
McLeod, Jr.,
Raymond., Schell, George P.2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10. Salemba Empat : Jakarta.
Kuncoro Mudrajat,strategi.2006.StrategiBagaimana Meraih Keunggulan
Kompetitif?.Erlangga:Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar